Sabtu, 26 Juni 2010

konsekuensi guru

_______________ Forward Header _______________
Subject: konsekuensi guru
Author: "Handi Komara" <handikomara@yahoo.co.id>
Date: 26th June 2010 03:03

Guru adalah subjek dalam dunia pendidikan. Apa-apa yang dikatakan, dilakukan dan segala keputusan yang diambilnya adalah panutan bagi setiap anak didiknya. Kenyataan itu mau tidak mau menjadi momok yang menakutkan bagi pribadi-pribadi guru yang hanya mengejar duniawi semata dalam pengabdiannya.
Adakalanya mereka malah menghindar dari pandangan anak didiknya. Lucu memang. Tapi jiwa pengecutnya itu lahir dari ketidakbecusannya dalam memanage hati dan niatnya. Semoga kita terhindar dari hal demikian.
Disisi lain, kita masih dapat menemukan guru-guru yang patut mendapat julukan pahlawan tanpa tanda jasa. Nampaknya, bagi mereka, upah bukanlah prioritas utama. Mereka berkeyakinan bahwa duniawi akan senantiasa mengikuti mereka kemanapun mereka pergi, selama apa yangr dikerjakannya adalah suatu kebaikan dan dilakukan secara ikhlas.
Kewajibannya dalam menjaga kata, dan tingkah lakunya bukan merupakan beban. Karena, dalam kesehariannya, memang itulah adanya. Nah, untuk mencapai level ini, seorang guru harus dapat meluruskan kembali niat awalnya menjadi guru, berfikir jernih, bersabar dan istiqomah selalu.
Saya sendiri masih mengejar ke arah itu. Menjadi guru yang ikhlash adalah impianku.
Tidak dapat dipungkiri, kebutuhan akan materi semakin memeras perasaan. Keluarga adalah prioritas utama dalam hidup. Namun, saya terus berjuang untuk istiqomah agar kebutuhan keluarga dan profesionalisme dapat berbanding lurus.
Teman-teman, mohon follow blog ini guna mengikuti tema-tema baru untuk didiskusikan bersama. Semoga dengan demikian, kita semakin bertambah ilmu. Amin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar